Kopi Samba, produk unggulan dari Kabupaten Lombok Utara, kembali menunjukkan kualitasnya di kancah internasional. Dalam perkembangan terbaru, kopi robusta yang khas dengan aroma dan cita rasa unik ini berhasil menembus pasar Jepang dan Vietnam.
Keberhasilan ini berkat upaya pemerintah daerah dan para petani lokal yang terus meningkatkan kualitas produksi melalui praktik pertanian berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pelatihan intensif dan pendampingan teknis, Kopi Samba kini telah memenuhi standar internasional.
Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu daerah penghasil kopi di NTB. Sehingga tak heran ada banyak UMKM kopi yang terbentuk di daerah termuda di NTB tersebut.
Hebatnya, banyak dari mereka yang bahkan sukses menembus pasar global. Salah satunya, UMKM Kopi Samba di Desa Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga yang tembus pasar Jepang dan Vietnam. Syamsul, pengelola UMKM Kopi Samba mengatakan, Kopi Samba ini terbentuk pada 9 Oktober 2018.
Saat itu, produk Kopi Samba ini pertama kali digagas relawan yang membantu warga di Desa Sambik Bangkol.
“Mereka mencoba pendekatan edukatif kepada masyarakat di dusun ini. Dari sana akhirnya terbentuk UMKM Kopi Samba.Samba itu singkatan dari Sambik Bangkol,” terangnya.
Baca Juga: Banjir Mengancam Jika Penyelesaian Proyek Bendungan Meninting Terus Molor
UMKM Kopi Samba ini berisikan anak-anak muda dan ibu rumah tangga (IRT) di Desa Sambik Bangkol.
“Mereka mencoba pendekatan edukatif kepada masyarakat di dusun ini. Dari sana akhirnya terbentuk UMKM Kopi Samba.Samba itu singkatan dari Sambik Bangkol,” terangnya.
Baca Juga: Banjir Mengancam Jika Penyelesaian Proyek Bendungan Meninting Terus Molor
UMKM Kopi Samba ini berisikan anak-anak muda dan ibu rumah tangga (IRT) di Desa Sambik Bangkol.
Pada awalnya, pelaku UMKM Kopi Samba ini dilatih tentang kopi dari relawan asal Jawa. Tak hanya itu, para petani kopi juga turut dibina terkait proses produksi hingga panen yang baik.
“Cara sortasi kopi termasuk proses penjemuran. Kita dan petani kopi dibina dari hulu sampai hilir. Mereka membina kami lewat pelatihan-pelatihan. Setelah kita ikuti pelatihan yang cukup, kita dilatih bikin produk,” terangnya.
Produk Kopi Samba ini mulai diperkenalkan secara luas melalui program Expo Santripreneur 2019 Kementerian Pemuda dan Olahraga, bekerja sama dengan Biuus Indonesia.
Pihaknya melakukan demo produk Kopi Samba sebanyak 100 kilogram ke Jakarta.
